Profil Dr Tatang Hernas Soerawidjaja, Sang Bapak Kemurgi yang Memimpin Bioenergi Nasional untuk Kemandirian

Peran Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja dalam Pengembangan Bioenergi di Indonesia
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keterbatasan sumber daya alam, teknologi bioenergi telah menjadi solusi alternatif yang semakin diminati. Di Indonesia, pengembangan energi terbarukan melalui bioenergi sudah dimulai sejak lama. Salah satu tokoh penting yang berperan besar dalam mengembangkan bidang ini adalah Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja.
Dr. Tatang adalah pendiri Teknik Bioenergi dan Kemurgi di Institut Teknologi Bandung (ITB), serta salah satu tokoh utama dalam pengembangan ilmu kemurgi. Kiprahnya dimulai pada awal 1990-an ketika ia menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Kimia di ITB. Dari sana, ia mulai mengusulkan gagasan untuk menjadikan biodiesel sebagai bagian dari bauran bahan bakar cair nasional.
Pada awal 2000-an, bersama tim dari ITB, Dr. Tatang memimpin pengembangan biodiesel berbasis kelapa sawit. Inisiatif ini menjadi dasar pengurangan ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil. Sebagai ahli di Kelompok Keahlian Energi dan Sistem Pemroses Teknik Kimia ITB, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (IKABI) serta anggota Komite Teknis 27-04 Bioenergi Cair di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM RI.
Sejak tahun 2012, Dr. Tatang juga menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), dengan kepakaran dalam pengembangan teknologi, industri, dan pemanfaatan bahan bakar nabati atau biofuel. Keanggotaannya di AIPI mencerminkan perannya dalam menjembatani dunia akademik, kebijakan, dan industri untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan.
Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi di ITB
Sebagai inisiator utama lahirnya Program Studi Sarjana Teknik Bioenergi dan Kemurgi di Fakultas Teknologi Industri ITB, Dr. Tatang merancang program ini sebagai wadah akademik pertama di Indonesia yang membekali insinyur dengan kemampuan untuk mengolah biomassa menjadi energi dan produk non-pangan yang berdaya saing industri. Program ini lahir di Kampus ITB Jatinangor pada tahun 2014 dan hingga kini menjadi pelopor dalam pendidikan tinggi kemurgi di Indonesia.
Keberhasilan Dr. Tatang dalam membimbing generasi muda turut melahirkan banyak tokoh baru di sektor bioenergi. Pada awal 2025, Kementerian Perindustrian RI mendirikan Direktorat Industri Kemurgi, Oleokimia, dan Pangan (IKOP) di bawah Ditjen Industri Agro, di mana direktur pertamanya adalah alumni bimbingan Dr. Tatang. Ini menjadi bukti nyata pengaruh beliau dalam membentuk ekosistem akademik dan industri berbasis kemurgi.
Kontribusi dalam Pengembangan Industri Biodiesel
Sebagai pelopor riset dan pengembangan industri biodiesel Indonesia, Dr. Tatang memainkan peran kunci dalam menjadikan Indonesia salah satu produsen biodiesel terbesar di dunia. Inovasi dalam mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar alternatif mendukung ketahanan energi nasional, menghemat miliaran dolar dari impor bahan bakar fosil, sekaligus meningkatkan devisa dari ekspor biodiesel.
Sektor ini juga menciptakan lapangan kerja baru di bidang energi terbarukan dan turunannya, serta memperkuat perekonomian nasional secara berkelanjutan.
Definisi Kemurgi dan Perbedaannya dengan Rekayasa Kimia Konvensional
Dalam satu kesempatan, Dr. Tatang menyebutkan definisi kemurgi. Menurutnya, kemurgi adalah cabang ilmu teknik kimia yang mempelajari cara mengubah bahan alam hayati non-pangan (biomassa) menjadi berbagai produk industri bernilai tambah seperti energi, pelumas, bioplastik, bahan bangunan, serta bahan kimia hijau ramah lingkungan.
Ia menjelaskan bahwa kemurgi berbeda dari rekayasa kimia konvensional yang berfokus pada bahan baku fosil. "Kemurgi secara spesifik menekankan pemanfaatan sumber daya hayati terbarukan untuk mendukung keberlanjutan industri dan kemandirian energi nasional," katanya.
Berbagai Penghargaan yang Diterima
Pengabdian Dr. Tatang dalam lingkup bioenergi dan kemurgi telah memberikan berbagai manfaat tak ternilai bagi bangsa ini. Tak heran jika ia diganjar berbagai penghargaan. Beberapa di antaranya adalah:
- Penghargaan Lifetime Achievement Award dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) serta Gelar “Tokoh Penggiat Bioenergi Indonesia” dari Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).
- Penganugerahan penghargaan “Lifetime Achievement Award” dari PII diberikan pada acara “Inspirasi Bioenergi Kemurgi 2025: Peringatan 1 Dekade Program Studi Teknik Bioenergi & Kemurgi ITB” di Kampus ITB Jatinangor pada tanggal 28 Juni 2025.
- APROBI memberikan Gelar “Tokoh Penggiat Bioenergi Indonesia” sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Dr. Tatang terhadap pengembangan industri bioenergi.
- Tiga program studi di bawah Fakultas Teknologi Industri ITB, yakni Teknik Kimia, Teknik Pangan, serta Teknik Bioenergi dan Kemurgi, turut menganugerahkan Dr. Tatang gelar kehormatan sebagai Bapak Kemurgi Indonesia.