Respons Aparat saat Ditanya Alasan Hapus Mural One Piece di Sragen: Hanya Sedang Viral

Peristiwa Penghapusan Mural One Piece di Sragen
Ketua Karang Taruna di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, bernama Supriyanto mengungkapkan bahwa aparat setempat memintanya untuk menghapus mural 'One Piece' yang terdapat di jalan tempat tinggalnya. Menurut pengakuan Supriyanto, pihak berwajib tidak menjelaskan secara rinci alasan mengapa mural tersebut harus dihapus.
Supriyanto menyampaikan bahwa permintaan itu datang karena anime One Piece sedang viral di masyarakat. Ia mencoba bertanya kepada aparat, "Pak, memang ada masalah apa dengan mural One Piece?" Namun, pihak berwajib hanya menjawab bahwa saat ini One Piece sedang viral dan diminta untuk dihapus.
Mural tersebut akhirnya dihapus oleh Supriyanto meskipun sebenarnya dibuat oleh pemuda setempat. Penghapusan mural 'One Piece' yang sempat viral di media sosial melalui sebuah video dilakukan pada Minggu (3/8/2025).
One Piece adalah manga karya Eiichiro Oda yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1997 dan hingga saat ini masih terus berkembang. Manga ini juga tersedia dalam bentuk anime atau kartun Jepang, yang pertama kali tayang pada 20 Oktober 1999 di saluran Fuji Television dengan judul yang sama.
Cerita dalam One Piece mengisahkan tokoh utama bernama Monkey D. Luffy yang bercita-cita ingin menjadi Raja Bajak Laut dan menemukan harta karun legendaris bernama One Piece. Mural yang dihapus tersebut menggambarkan wajah dari salah satu tokoh dalam anime tersebut, yaitu Shirohige.
Supriyanto menyampaikan bahwa para pemuda yang membuat mural tersebut merasa kecewa. Menurut mereka, tidak ada motif tertentu dalam pembuatan mural tersebut. "Teman-teman Karang Taruna sudah tahu, mau gimana lagi, banyak yang menyayangkan, kita tidak ada motif," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Ranto, mengungkapkan bahwa aktivitas membuat gambar di jalan sering dilakukan oleh para pemuda setiap tahunnya. Ia menegaskan bahwa hal ini sebagai bentuk penyaluran ekspresi melalui seni. Sebagai ketua RT, Ranto tidak melarang aktivitas tersebut.
"Saya tidak melarang, disini bebas untuk berkreasi, memang untuk menyalurkan kreasi, tidak ada unsur yang lain," tambahnya. Ia juga menyatakan bahwa para pemuda yang membuat mural tersebut kecewa setelah diminta aparat menghapusnya. Menurutnya, kreasi pemuda setempat dengan membuat gambar seperti itu justru menjadikan HUT ke-80 RI semakin meriah.
"Pihak RT, tokoh masyarakat juga ikut senang, karena gambarnya menjadikan kemeriahan HUT RI jadi lebih hidup," pungkasnya.
Penjelasan Dandim Sragen
Berbeda dengan pengakuan tokoh setempat, Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto, menyebut penghapusan mural One Piece merupakan kesepakatan antara warga, perangkat desa, dan aparat keamanan. Dia menegaskan bahwa penghapusan dilakukan setelah ada imbauan agar HUT ke-80 RI diwarnai dengan nasionalisme dan simbol kenegaraan.
"Kegiatan tersebut merupakan hasil koordinasi seluruh pihak terkait (Apkam, perangkat desa, dan warga setempat) yang menetapkan bahwa gambar tersebut perlu dihapus, mengingat saat ini berada dalam momen penting menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80," kata Ricky.
Di sisi lain, Ricky membantah bahwa TNI melarang adanya kebebasan berekspresi lewat permintaan untuk menghapus mural One Piece tersebut. Ia menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah agar momen peringatan Hari Kemerdekaan RI diisi dengan semangat nasionalisme. Ricky juga menolak jika pihaknya dianggap melakukan intervensi.
Ia menegaskan bahwa pihaknya, Babinsa, hanya berperan dalam memfasilitasi dialog antara warga dan aparat desa serta melakukan edukasi. Lewat dialog tersebut, Ricky mengklaim adanya kesepakatan agar mural itu dihapus.
"Masyarakat menyambut positif dan tidak ada permasalahan. Jadi, kami juga berharap tidak ada yang menarasikan imbauan kami di wilayah Sragen ini sebagai suatu tindakan yang mengancam demokrasi," tutur Ricky.
Populeritas One Piece di Indonesia
Populernya One Piece saat ini di masyarakat Indonesia berawal dari viralnya pengibaran bendera 'Jolly Roger' di truk-truk. Bendera tersebut, dalam anime One Piece, merupakan simbol dari bajak laut yang melakukan perlawanan terhadap penguasa. Dianggap sebagai bentuk kritik dari masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, pengibaran bendera tersebut menjadi sorotan.
Dalam ceritanya, penguasa yang dimaksud adalah pihak bernama Pemerintah Dunia (World Goverment) dan militernya yakni Marines. Namun, Marines menganggap pengibaran bendera Jolly Roger sebagai wujud tindak kriminal serius.