Suami Pipit Bongkar Perilaku Aneh Istrinya Sebelum Bawa Anak ke Pantai

Suami Pipit Bongkar Perilaku Aneh Istrinya Sebelum Bawa Anak ke Pantai

Perilaku Aneh Sebelum Tragedi di Pantai Sigandu

Beberapa hari sebelum kejadian tragis yang menimpa keluarga Pipit (31), ia menunjukkan gelagat tak biasa. Suaminya, Aziz Tholib, mengungkapkan bahwa istrinya menjadi lebih pendiam dan sering melamun. Pipit juga pernah menyampaikan perasaan tidak nyaman kepada Aziz. Dalam percakapan terakhir mereka menjelang subuh, Pipit bertanya, “Besok kerja enggak, Pak?” Aziz pun membalas dengan pertanyaan, “Enggak enak kenapa?” Pipit kemudian menjawab, “Wislah ayo salat.” Itulah percakapan terakhir antara keduanya sebelum Pipit pergi bersama dua anaknya.

Kehilangan Dua Anak dalam Satu Kejadian

Pipit membawa Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3) ke Pantai Sigandu, Batang. Mereka akhirnya tenggelam di laut, menyebabkan kematian kedua bocah tersebut. Sementara itu, Pipit sendiri selamat meskipun beberapa kali mencoba menceburkan diri ke laut. Kejadian ini menimbulkan banyak tanda tanya, termasuk motif dari tindakan tersebut.

Motif Masih Belum Terungkap

Sampai saat ini, motif di balik dugaan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Pipit masih belum jelas. Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui alasan di balik tindakan tersebut. Selain itu, kondisi kejiwaan Pipit juga sedang dalam observasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo, Gondo Amino, Semarang.

Pemeriksaan Kondisi Kejiwaan

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, pihak kepolisian memutuskan untuk membawa Pipit ke rumah sakit jiwa untuk observasi. “Setelah dilakukan pemeriksaan, kami menilai perlu pembuktian terhadap kondisi kejiwaan ibu tersebut. Hari ini yang bersangkutan kami bawa ke RSJ Amino Gondohutomo untuk observasi,” ujar AKP Imam.

Menurut estimasi dari pihak rumah sakit, masa observasi akan berlangsung selama kurang lebih 10 hari. Hasilnya akan disampaikan oleh pihak yang berwenang karena itu ranah ahli. Polres Batang juga akan menggelar hasil pemeriksaan sebagai dasar melanjutkan proses penyelidikan lebih lanjut.

Penyelidikan dan Pemeriksaan Saksi

Selain itu, polisi telah memeriksa empat orang saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengetahui kejadian tersebut secara langsung. Klarifikasi juga sudah dilakukan terhadap suami dan mertua Pipit. Menurut keterangan mereka, tidak ditemukan adanya permasalahan.

Sosok Pipit yang Pendiam

Tohri (56), kakek dari dua bocah perempuan yang tenggelam di Pantai Sigandu, bercerita tentang sosok Pipit. Ia tinggal satu atap dengan Pipit, yang dikenal pendiam dan tak banyak bicara. Tohri tidak menyangka dengan kejadian memilukan ini karena tidak ada pertanda apa pun. “Tidak ada masalah, ya biasa saja. Dia (Pipit) memang pendiam,” ujarnya lirih.

Upaya Mencari Kepastian

Saat kedua cucunya hilang, Tohri tidak tinggal diam. Ia menyusuri jalanan Desa Pandansari, ke tempat saudara hingga Pasar, bahkan ke RSI tempat Pipit bekerja, berharap menemukan petunjuk. Namun nihil, kepastian baru datang setelah Kades memberi kabar. “Saat pulang usai mencari dari tempat anak saya bekerja, dikabari cucu saya ditemukan di Sigandu. Saat ini saya hanya berharap anak saya bisa cepat pulang,” ujarnya.

Proses Penyidikan Masih Berlangsung

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, mengungkap bahwa Pipit diduga mencoba mengakhiri hidup dengan mengajak kedua anaknya. Pipit membawa kedua anaknya naik sepeda motor ke pantai, dengan Hafiza di depan dan Hana dalam gendongan. Setibanya di laut, Pipit melangkah masuk, menggandeng anak-anaknya. Ombak tak langsung mengakhiri semua, justru ia terdampar kembali dalam keadaan linglung, menyadari kedua anaknya sudah tak bersamanya.

Warga sekitar menemukan Pipit dalam kondisi bingung di bibir pantai. Tak lama, tubuh mungil Hafiza dan Hana ditemukan mengambang tak jauh dari lokasi. Pipit sempat menghilang dan akhirnya ditemukan bersembunyi di toilet portable kawasan wisata Sigandu sekitar pukul 13.30. Pihak kepolisian pun masih terus melakukan pendalaman, kondisi sang ibu yang masih terguncang psikisnya menjadi kendala penyidikan. AKP Imam menyebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan Pipit. “Kami masih menunggu hasil otopsi lengkap dan pemeriksaan dari tim ahli kejiwaan,” pungkasnya.