Dogecoin vs Shiba Inu: Kaya atau Hanya Bayangan?

Meme Coin: Apakah Masih Layak Jadi Investasi?
Di dunia kripto, ada banyak aset yang bisa mengubah seseorang menjadi jutawan hanya dalam waktu singkat. Salah satunya adalah token dengan gambar anjing lucu, seperti Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB). Keduanya sempat menjadi simbol kegilaan pasar aset digital, di mana harga bisa melonjak drastis hanya karena cuitan dari selebriti atau narasi viral. Namun, seiring meredupnya hype, muncul pertanyaan: apakah masih masuk akal berharap kekayaan instan dari meme coin ini?
Fakta di Balik Angka
Untuk mengubah investasi senilai Rp160 juta menjadi Rp16 miliar, diperlukan kenaikan harga 100 kali lipat. Dengan harga Dogecoin saat ini sekitar 0,22 dolar AS, maka harga harus mencapai 22 dolar AS. Dengan jumlah DOGE yang beredar lebih dari 150 miliar, valuasi pasar Dogecoin harus melampaui perusahaan besar dunia. Saat ini, kapitalisasi pasar Dogecoin berada di kisaran 34 miliar dolar AS—kenaikan ke level tersebut tampaknya sangat tidak realistis.
Sementara itu, Shiba Inu menghadapi tantangan lebih besar. Kapitalisasi pasar SHIB saat ini sekitar 8 miliar dolar AS. Untuk mencapai valuasi Rp13.500 triliun (setara 830 miliar dolar AS), harga per token harus naik ke 0,0014 dolar AS. Namun, proyek ini tidak memiliki pendapatan nyata atau arus kas, sehingga target ini nyaris mustahil dicapai.
Minim Utilitas, Bergantung pada Hype
Dogecoin dan Shiba Inu tidak memiliki mekanisme pengembalian keuntungan bagi pemegang token, seperti biaya transaksi atau pendapatan protokol. Keduanya juga tidak memiliki ekosistem teknologi yang solid. Nilai mereka bergantung sepenuhnya pada narasi viral, cuitan selebriti, atau janji pengembangan yang belum terwujud.
Lonjakan harga memang bisa terjadi, tetapi didorong oleh sentimen pasar yang sangat fluktuatif. Ketika euforia berakhir, likuiditas bisa menghilang dalam hitungan jam. Banyak investor awal yang berhasil menikmati keuntungan, sedangkan mereka yang datang belakangan seringkali kehilangan uang.
Contohnya, investor yang membeli Dogecoin setelah penampilan Elon Musk di SNL pada Mei 2021 harus menunggu tiga tahun untuk kembali ke titik impas. Hal serupa terjadi pada Shiba Inu, di mana lonjakan harga pada Oktober 2021 menciptakan jutawan "sementara" yang akhirnya kehilangan sebagian besar kekayaan kertas mereka.
Dogecoin Sedikit Lebih Unggul
Meski keduanya jauh dari ideal sebagai instrumen investasi, Dogecoin memiliki keunggulan struktural. Bitwise telah memperbarui pengajuan ETF spot DOGE, dan kemungkinan mendapat persetujuan dari SEC semakin terbuka. Grayscale pun telah meluncurkan trust khusus untuk Dogecoin sejak Januari lalu. Produk investasi institusional seperti ini berpotensi menyerap suplai di pasar terbuka dan memungkinkan investor konvensional membeli Dogecoin melalui akun broker, bukan dompet kripto.
Hal ini memberi DOGE peluang lebih besar untuk mencatat lonjakan harga dibanding SHIB. Selain itu, volume transaksi harian Dogecoin yang mencapai lebih dari US$300 juta memberi ruang bagi investor besar untuk masuk tanpa mengguncang harga. Sebaliknya, Shiba Inu menunjukkan likuiditas yang kian menyusut, terutama setelah aktivitas whale merosot 80 persen pada Mei lalu.
Apakah Layak untuk Investasi Jangka Panjang?
Baik Dogecoin maupun Shiba Inu bukanlah aset layak investasi jangka panjang. Keduanya sangat bergantung pada gelombang euforia pasar. Namun jika tetap ingin memilih salah satunya, Dogecoin punya jalur institusional lebih jelas dan risiko yang sedikit lebih kecil.
Meski demikian, perlu ditegaskan bahwa peluang kehilangan uang jauh lebih tinggi dibanding menjadi kaya mendadak melalui meme coin. Investor sebaiknya tetap melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan profil risiko sebelum terjun ke pasar spekulatif ini.
Pada akhirnya, Dogecoin dan Shiba Inu lebih cocok disebut tiket lotre digital ketimbang aset investasi serius. Potensi keuntungan memang ada, tapi disertai risiko yang sangat besar. Jika kamu tetap ingin mencoba peruntungan, pastikan uang yang kamu gunakan adalah dana dingin—bukan harapan masa depan. Dalam dunia meme coin, kadang yang viral bisa melesat… tapi lebih sering, yang tertinggal justru yang rugi besar.