Madura Terpopuler: Kepala Sekolah Berani Kritik Pembelajaran, Siswa SD Meninggal Akibat Firawat

Madura Terpopuler: Kepala Sekolah Berani Kritik Pembelajaran, Siswa SD Meninggal Akibat Firawat

Kritik Terhadap Program Pembelajaran Mendalam di Bangkalan

Sejumlah guru dan kepala sekolah di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengungkapkan kekecewaan terhadap program pembelajaran mendalam yang baru saja diluncurkan. Program ini dinilai tidak memberikan dampak signifikan pada kualitas pengajaran, justru menambah beban administratif yang tidak perlu.

Kepala Sekolah SDN Jambu 2, Suraji, MPd, menyampaikan bahwa pelatihan tersebut hampir mirip dengan program sebelumnya seperti Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak. Meski bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, program ini justru membuat guru dan kepala sekolah merasa terbebani.

Menurut Suraji, pelatihan yang diselenggarakan dalam waktu singkat dan menggunakan sistem manajemen pembelajaran (LMS) memperburuk situasi. Banyak tugas administratif yang harus diselesaikan oleh guru, padahal tugas utama mereka adalah mengajar di kelas. Hal ini bertentangan dengan instruksi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang menekankan agar pelatihan guru bisa mempermudah, bukan membebani.

Suraji juga menyampaikan bahwa biaya pelatihan dibiayai dari dana BOS Kinerja, yaitu dana yang dialokasikan untuk sekolah-sekolah yang telah menunjukkan peningkatan nilai. Ia menilai bahwa uang yang besar seharusnya digunakan untuk merekrut narasumber berkualitas, bukan hanya rekan sesama guru yang tidak memiliki kualifikasi memadai.

Ia membandingkan sistem pendidikan di negara-negara maju seperti Finlandia, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan. Di sana, pelatihan guru dilakukan berdasarkan kebutuhan riil dan melibatkan kolaborasi antar guru, tanpa beban administratif yang berlebihan. Sistem ini membuktikan bahwa guru dianggap sebagai profesional yang memiliki kepercayaan penuh.

Suraji menegaskan perlunya reformasi menyeluruh dalam pelaksanaan pelatihan guru. Diperlukan evaluasi total terhadap pola pelaksanaan pelatihan, menghentikan model pelatihan yang proyek-sentris dan administratif, serta fokus pada kebutuhan riil guru di kelas.

Tragedi Korban Tertimpa Pohon di Pendopo Bangkalan

Siswi Kelas V SDN Demangan I, Yasinta Dwi Amira (11), meninggal dunia setelah tertimpa dahan pohon trembesi saat menghadiri acara Jalan Sehat bertemakan Gerakan Koperasi Bersama Masyarakat di Pendopo Agung Bangkalan. Kejadian tragis ini terjadi pada Minggu (3/8/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Yasinta hadir bersama ibunya, Siti Fatimah dan Rhanie Auliani, yang sama-sama mengajar di sekolah korban. Sebelum acara dimulai, almarhumah sempat mengatakan bahwa ini akan menjadi jalan santai terakhirnya. Perkataannya itu kemudian menjadi firasat atas kejadian yang tak terduga.

Dalam rekaman video yang beredar, tubuh Yasinta tergeletak tidak jauh dari korban lain, Rhanie Auliani, yang menderita luka memar pada bagian paha. Keduanya terkapar di jalur masuk menuju pendopo agung. Beberapa puing-puing ranting dan dahan pohon besar berserakan di lokasi kejadian.

Setelah dievakuasi, Yasinta meninggal dunia di ruang IGD RSUD Syamrabu Bangkalan. Dokter dr Mahrus, Kepala IGD RSUD Syamrabu, menyampaikan bahwa kondisi korban sangat kritis. Ia mengalami penurunan kesadaran, nafas dan jantung berhenti karena tertimpa dahan pohon.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, H Moh Yakub, menyampaikan belasungkawa atas kepergian Yasinta. Ia menyarankan agar dewan guru lebih waspada dalam mengawasi siswa saat berkegiatan di wilayah umum.

Penyambungan Air di Sampang Dihentikan Sementara

Warga Kabupaten Sampang yang ingin memasang sambungan air baru ke Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Trunojoyo harus menunggu. Sejak 1 Agustus 2025, layanan sambungan baru dihentikan sementara, khususnya di wilayah Sampang Kota dan Sub Unit Sogian.

Kebijakan ini diambil setelah evaluasi internal mengenai dampak musim kemarau terhadap pasokan air. Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI), Yazid Solihin, menjelaskan bahwa debit air di sumur produksi mengalami penurunan.

Pihak PDAM meminta masyarakat untuk menggunakan air secara bijak dan hemat. Keputusan ini bersifat sementara dan akan diberlakukan hingga ada pengumuman selanjutnya. Jika situasi membaik, layanan sambungan baru akan kembali dibuka.