Tabiat Marsma Fajar Adriyanto Dikagumi Pemimpin, Mantan Panglima TNI Kagum Dengar Kabar Duka

Featured Image

Duka Mendalam atas Gugurnya Marsma TNI Fajar Adriyanto

Kemarin, sebuah kecelakaan pesawat latih sipil di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, menyebabkan gugurnya Marsma TNI Fajar Adriyanto. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi seluruh korps TNI, terutama TNI Angkatan Darat. Sebagai seorang penerbang tempur dan pejabat militer yang dihormati, Marsma Fajar tidak hanya dikenal sebagai sosok yang berdedikasi, tetapi juga memiliki sifat rendah hati yang selalu menginspirasi banyak orang.

Marsma Fajar pernah menjadi penerbang jet tempur F-16 Fighting Falcon dan bahkan pernah bertanding udara dengan pesawat Amerika Serikat saat masih berpangkat kapten. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Kapuspotdirga, serta Aspotdirga Kaskoopsudnas sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolsahli Kodiklatau. Dedikasinya dalam menjalankan tugas-tugasnya sangat diakui oleh pimpinan, rekan, dan koleganya di TNI.

Berikut beberapa kesaksian dari para tokoh yang mengenal Marsma Fajar:

Murah Senyum

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengenang Marsma Fajar sebagai sahabat semasa pendidikan militer. Meski berasal dari matra dan angkatan pendidikan yang berbeda—Agus lulusan Akmil 1991 dan Fajar lulusan AAU 1992—keduanya sempat satu angkatan saat menempuh pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.

“Kami sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014–2015. Mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya,” ujar Agus saat melayat ke rumah duka.

Ia menyebut Marsma Fajar sebagai sosok yang selalu murah senyum dan mudah bergaul. “Beliau itu senyum terus, selalu senyum. Mudah-mudahan terbaik untuk beliau,” kenang Agus.

Periang dan Ramah

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya (TNI) Tedi Rizalihadi menyebut TNI AU sedang berduka karena kehilangan putra terbaik sebagai penerbang pesawat tempur F-16.

“Jadi kita sangat kehilangan atas meninggalnya alm dan kita mendoakan mudah-mudahan almarhum husnul khotimah, mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” kata Tedi usai melayat ke rumah duka.

Menurut Tedi, Marsma Fajar merupakan sosok yang periang dan ramah kepada semua orang. Ia juga aktif dalam membina olahraga dirgantara melalui Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Berdedikasi Tinggi

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Maruli Simanjuntak menyebut meninggalnya Marsma Fajar membuat TNI kehilangan sosok prajurit terbaik khususnya di Angkatan Udara (AU). Ia meminta insiden yang menimpa Marsma Fajar dijadikan pembelajaran bagi prajurit TNI lainnya.

“Ya ini memang kecelakaan ya, musibah. Ya mudah-mudahan ini bisa pembelajaran buat kami juga teman-teman yang lain supaya lebih hati-hati dalam kegiatan-kegiatan,” ucapnya saat melayat ke rumah duka.

Maruli juga mengenang sosok almarhum yang punya dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Meski berbeda matra, ia kerap berdiskusi tentang kedirgantaraan.

Sangat Cerdas, Menghargai Senior

Mantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto sempat tak percaya saat mendengar mantan anak buahnya, Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas akibat kecelakaan pesawat. Ia mengenal Marsma Fajar sebagai pilot andal yang pernah menerbangkan pesawat F-16.

“Saya melihat bahwa Pak Fajar ini jam terbangnya cukup banyak dan menerbangkan pesawat F-16, saya tidak percaya. Tapi coba saya komunikasi, ternyata memang Pak Fajar mendapatkan musibah,” ucapnya.

Hadi menyebut Marsma Fajar sebagai sosok yang sangat disiplin, cerdas, dan menghargai senior. Selain itu, ia juga selalu memberikan motivasi kepada juniornya.

Informasi Lengkap Tentang Kecelakaan Pesawat

Diberitakan sebelumnya, pesawat milik FASI yang dikemudikan Marsma Fajar dan satu co-pilot Roni Ahmad jatuh pada Minggu (3/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB. Pesawat itu diketahui terjatuh saat sedang latihan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI I Nyoman Suadnyana mengungkapkan pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit.

Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU. Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu.

Jenazah Marsma Fajar rencananya akan dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (4/8/2025), setelah diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Hercules.